Kamis, 30 Juni 2016

belajar dari arsitek mendesain bangunan arsitektur!

Mendesain bangunan tidak semudah yang umumnya orang orang pahami, ada proses yang panjang untuk menghasilkan sebuah bangunan berkualitas. Proses yang panjang itu bisa di bagi menjadi 3 tahap secara garis besar. Input, analisis dan output atau dengan bahasa lain survey, analisis dan desain.  Proses inilah yang akan membentuk semua produk arsitektur.

Input

Input ini berupa semua referensi awal yang akan menjadi acuan awal proses desain, bisa berupa data survey lapangan, keinginan klien dan studi literatur. Setiap hal hal tersebut juga memiliki struktur kegiatannya yang sangat kompleks, misalnya saja survey lapangan, survey lapangan tidak selalu identik dengan foto foto saja, tetapi lebih jauh mengenai kondisi fisik tapak, dan pemotretan hanya salah satu bagian di dalamnya. Survey lokasi ini akan menghasilkan analisis mengenai orientasi bangunan terhadap tapak lingkungan, bagaimana respon bangunan terhadap suhu dan penghawaan setempat, sirkulasi tapak terhadap bangunan, dan sirkulasi di dalam bangunan itu sendiri.

Analisis

Setelah keseluruhan input di miliki, maka proses berikutnya yaitu analisis data yang telah ter input, menganalisis data data tersebut inilah yang menjadi salah satu ke ahlian yang umumnya harus di miliki seorang arsitek. Seseorang bisa saja ketika memakai jasa arsitek mengungkapkan keinginan keinginannya mengenai desain seperti apa yang menjadi dambaannya, seluas apa kamar yang dia inginkan, ruang seperti apa yang dia berhadap ada di dalam bangunannya, namun perlu di ketahui bahwa faktor keinginan pemilik hanyalah salah satu faktor dari faktor pembentuk bangunan, masih ada faktor lainnya yang menjadi pertimbangan seperti luas lahan yang dimiliki, peraturan bangunan gedung, ketersediaan ruang terbuka dan yang lainnya.

Analisis analisis ini akan menghasilkan sebuah kesimpulan yang mengkerucut, misalnya saja dimana posisi hadapan bangunan yang paling baik, model dan kebutuhan bukaan pintu dan jendela, bahan yang cocok untuk bangunan, ketinggian bangunan, ketinggian lantai perlantai bangunan, posisi ruang terbuka pada tapak dan lain sebagainya. Hasil analisis ini juga akan menjadi titik awal pengolahan denah danbentuk bangunan

Out-put

Output dari dua proses diatas adalah gambar gambar bangunan yang umumnya telah kita dapati di mana mana secara online. Gambar gambar tersebut juga memiliki dimensi yang luas, karena umumnya desain bisa di pastikan akan mengalami beberapa proses perubahan. Paling awal biasanya ada gambar yang di sebut sebagai gambar pra rencana, kemudian gambar ini nantinya akan menjadi gambar rencana, gambar rencana akan di detailkan menjadi gambar Detail enginnering,dan gambar inilah yang akan menjadi acuan pembangunan. Dua hal yang selalu mengikuti desain yang tidak bisa terpisahkan adalah dukumen RAB rencana anggaran bangunan , dan dokument BOQ rencana kerja dan syarat syarat.

Tujuh tahun kuliah ditambah lagi dengan program PPARS pendidikan profesi arsitek nantinya, percayalah seorang arsitek yang memilih arsitek sebagai profesi utamanya sangat paham betul dengan apa yang dia lakukan, maka tak heran jika terkadang ada pertanyaan seperti gambar di atas! aku tidak tahu mengapa orang orang menyewa jasa arsitek untuk mendesain bangunannya namun kemudian pada prosesnya mereka mencoba mengatur apa yang seharusnya seorang arsitek lakukan, sangat lucu memang =). 

Sebagai kesimpulan, Jika anda dapati pada bangunan anda setahun dua tahun di huni mulai tidak memberikan kenyamanan untuk di gunakan, cenderung memberikan perasaan stress dan ribet perawatan, bisa saja itu di karenakan anda tidak memberikan ruang yang cukup bagi arsiteknya dalam bereksplorasi mendesain bangunan anda. Semoga bermanfaat! 


Sumber Tulisan :  http://www.lingkarwarna.com