Mendesain bangunan tidak
semudah yang umumnya orang orang pahami, ada proses yang panjang untuk
menghasilkan sebuah bangunan berkualitas. Proses yang panjang itu bisa di bagi
menjadi 3 tahap secara garis besar. Input, analisis dan output atau dengan bahasa
lain survey, analisis dan desain. Proses inilah yang akan membentuk semua
produk arsitektur.
Input
Input ini berupa semua referensi awal yang akan menjadi acuan
awal proses desain, bisa berupa data survey lapangan, keinginan klien dan studi
literatur. Setiap hal hal tersebut juga memiliki struktur kegiatannya yang
sangat kompleks, misalnya saja survey lapangan, survey lapangan tidak selalu
identik dengan foto foto saja, tetapi lebih jauh mengenai kondisi fisik tapak,
dan pemotretan hanya salah satu bagian di dalamnya. Survey lokasi ini akan
menghasilkan analisis mengenai orientasi bangunan terhadap tapak lingkungan,
bagaimana respon bangunan terhadap suhu dan penghawaan setempat, sirkulasi
tapak terhadap bangunan, dan sirkulasi di dalam bangunan itu sendiri.
Analisis
Setelah keseluruhan input di miliki, maka proses berikutnya
yaitu analisis data yang telah ter input, menganalisis data data tersebut
inilah yang menjadi salah satu ke ahlian yang umumnya harus di miliki seorang
arsitek. Seseorang bisa saja ketika memakai jasa arsitek mengungkapkan
keinginan keinginannya mengenai desain seperti apa yang menjadi dambaannya,
seluas apa kamar yang dia inginkan, ruang seperti apa yang dia berhadap ada di
dalam bangunannya, namun perlu di ketahui bahwa faktor keinginan pemilik
hanyalah salah satu faktor dari faktor pembentuk bangunan, masih ada faktor
lainnya yang menjadi pertimbangan seperti luas lahan yang dimiliki, peraturan
bangunan gedung, ketersediaan ruang terbuka dan yang lainnya.
Analisis analisis ini akan menghasilkan sebuah kesimpulan yang
mengkerucut, misalnya saja dimana posisi hadapan bangunan yang paling baik,
model dan kebutuhan bukaan pintu dan jendela, bahan yang cocok untuk bangunan,
ketinggian bangunan, ketinggian lantai perlantai bangunan, posisi ruang terbuka
pada tapak dan lain sebagainya. Hasil analisis ini juga akan menjadi titik awal
pengolahan denah danbentuk bangunan
Out-put
Output dari dua proses diatas adalah gambar gambar bangunan yang
umumnya telah kita dapati di mana mana secara online. Gambar gambar tersebut
juga memiliki dimensi yang luas, karena umumnya desain bisa di pastikan akan
mengalami beberapa proses perubahan. Paling awal biasanya ada gambar yang di
sebut sebagai gambar pra rencana, kemudian gambar ini nantinya akan menjadi
gambar rencana, gambar rencana akan di detailkan menjadi gambar Detail
enginnering,dan gambar inilah yang akan menjadi acuan pembangunan. Dua hal yang
selalu mengikuti desain yang tidak bisa terpisahkan adalah dukumen RAB rencana
anggaran bangunan , dan dokument BOQ rencana kerja dan syarat syarat.
Tujuh tahun kuliah ditambah lagi dengan program PPARS pendidikan
profesi arsitek nantinya, percayalah seorang arsitek yang memilih arsitek
sebagai profesi utamanya sangat paham betul dengan apa yang dia lakukan, maka
tak heran jika terkadang ada pertanyaan seperti gambar di atas! aku tidak tahu
mengapa orang orang menyewa jasa arsitek untuk mendesain bangunannya namun
kemudian pada prosesnya mereka mencoba mengatur apa yang seharusnya seorang
arsitek lakukan, sangat lucu memang =).
Sebagai kesimpulan, Jika anda dapati pada bangunan anda setahun
dua tahun di huni mulai tidak memberikan kenyamanan untuk di gunakan, cenderung
memberikan perasaan stress dan ribet perawatan, bisa saja itu di karenakan anda
tidak memberikan ruang yang cukup bagi arsiteknya dalam bereksplorasi mendesain
bangunan anda. Semoga bermanfaat!
Sumber Tulisan : http://www.lingkarwarna.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar